Rabu, 24 April 2013

Minggu, 21 April 2013

PEMUDA SEBAGAI INOVATOR MUTAKHIR DALAM MEMAJUKAN TEKNOLOGI NUKLIR




Bagi masyarakat awam, kata NUKLIR begitu mengerikan dan bahkan menjadi 'momok' yang menyeramkan. Wow… Mengapa demikian? Yups, mungkin kita semua sudah tidak asing lagi dengan beberapa peristiwa besar yang disebabkan oleh kecelakaan teknologi nuklir, di antaranya adalah ledakan bom atom yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki (1945), kecelakaan di Three Mile Island (1979), kecelakaan nuklir di PLTN Chernobyl (1986), dan Fukushima Disaster (2011) yang masih segar dalam ingatan kita. Kecelakaan tersebut mengakibatkan banyak kerugian baik bagi masyarakat maupun bagi lingkungan sekitar.


Citra nuklir yang buruk di mata masyarakat seolah-olah telah menutupi segala hal positif tentang nuklir, yang bahkan hingga saat ini sebenarnya peran teknologi nuklir telah ada dan terus dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari. Masih nggak percaya? Atau ada yang udah tau tapi pura-pura nggak tau?


Sebenarnya banyak sekali pemanfaatan teknologi nuklir dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, pertanian, dan bahkan merupakan salah satu sumber energi terbarukan. Ayo deh, kalau masih nggak percaya kita check and recheck satu per satu!


Pertama, pemanfaatan radiasi dan zat radioaktif dalam bidang kedokteran dapat digunakan untuk terapi berbagai penyakit. Ya, di antaranya pemanfaatan radioisotop akan mempermudah dalam menemukan lokasi bibit kanker tanpa harus membedahnya dan sekaligus dapat membunuh sel-sel kanker melalui radioterapi. Radioisotop juga dipakai untuk mensterilkan alat-alat kedokteran dari berbagai kuman penyebab penyakit.


Wow, hebat bukan?


Selanjutnya di bidang pertanian, radiasi nuklir digunakan untuk mengetahui komposisi zat yang dibutuhkan oleh suatu tanaman dan dapat juga digunakan untuk memperbaiki sifat tanaman. Salah satu contoh yang telah banyak diterapkan di dunia pertanian adalah bibit padi unggul. Hingga saat ini terdapat berbagai varietas padi yang sudah dikembangkan oleh teknologi nuklir BATAN.


Selain itu, teknik radiasi juga digunakan dalam pengawetan bahan makanan. Bayangkan saja, saat ini telah banyak penerapan cara pengawetan makanan. Salah satunya peran teknologi nuklir yang juga telah berhasil melakukannya.


Wah, sekarang pasti malah pada takut makan makanan dari bahan yang diawetkan dengan teknologi nuklir, bukan? Tenang, semua aman dan nggak berbahaya kok. Kalau masih nggak yakin, ayo deh buruan klik http://nuclearyouthsummit2013.com/.


Nah, yang paling menarik dan sedang mem-booming saat ini adalah mengenai teknologi nuklir sebagai energi terbarukan untuk masa depan. Kita semua tau bahwa energi listrik di Indonesia masih di bawah rata-rata. Banyak daerah yang belum mendapatkan pasokan listrik dan selain itu juga kita tau kalau masih ada sistem pergiliran pematian listrik yang selalu merisihkan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Wah, kalo udah begitu, anak sekolahan, orang kantoran, ibu rumah tangga, dan semua orang pada ngeluh pastinya, karena kita semua pada tau kan, kalau listrik menjadi salah satu kebutuhan terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, pastinya perlu ada alternatif energi untuk mengatasi semua permasalahan energi listrik di Indonesia.


PLTN atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir merupakan pemasok listrik yang sedang diusahakan Indonesia saat ini. Berbagai rencana pembangunan telah dilakukan, mulai dari penentuan daerah yang strategis untuk pembangunan PLTN, studi tapak, sampai sosialisasi mengenai pembangunan tersebut. Namun hal ini masih menjadi permasalahan besar. Pasalnya banyak terjadi penolakan dari berbagai pihak.


Rencana PLTN menimbulkan munculnya keresahan masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan. Contohnya yang dapat kita temui di daerah Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang merupakan tempat studi tapak PLTN, sampai saat ini pun masih terjadi kontroversi baik dari pihak masyarakat, maupun pihak lain. Memang bukanlah hal mudah untuk mengubah paradigma masyarakat mengenai dampak negatif teknologi nuklir.


Lalu, gimana donk baiknya?


Nah, baiknya wajib kita ketahui kalau di balik keburukan yang kita tau selama ini, masih banyak loh keuntungan dari PLTN. PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan tidak seperti pembangkit energi lainnya yang bahkan menyebabkan terjadinya hujan asam.


Alasan lain yang mungkin membuat masyarakat menolak pembangunan PLTN adalah biaya konstruksi awalnya yang mahal. Namun perlu kita ketahui kalau PLTN itu merupakan investasi besar dengan modal yang cukup tinggi, namun setelah semuanya beres dibangun dan dijalankan, PLTN akan menjadi sumber energi listrik yang jauh lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar energi lain. Eitts…, nggak hanya itu. PLTN juga dapat menjadi energi masa depan yang tentunya sangat berguna bagi kelangsungan kehidupan bangsa yang lebih baik.


Nah, coba bayangkan jika Indonesia punya PLTN? Listrik akan menjadi murah dan tentunya  semua daerah di Indonesia dipasok listrik secara merata. Dan yang lebih fantastis lagi adalah perindustrian di Indonesia pasti akan berkembang pesat. Biaya listrik industri yang murah akan mendukung harga kebutuhan yang sebanding pula. Indonesia akan bisa menyaingi negara-negara maju di dunia.


Masih nggak percaya kalau Indonesia mampu menjalankan PLTN?

Why not? Kita pasti bisa!


Makanya, tunggu apa lagi. Indonesia adalah negeri kaya raya yang bahkan sebenarnya mampu bersaing di pasar dunia. Yakinlah bahwa masih banyak anak bangsa Indonesia yang cinta dan peduli dengan kemajuan bangsa ini. Satu-satunya yang bisa kita lakukan sebagai wujud sumbangsih kita sebagai warga Negara Indonesia adalah percaya kepada SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia.


Ingat Pak Habibie? Beliau adalah salah satu anak bangsa yang cerdas, yang sampai saat ini masih peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia. Siapa yang percaya bahwa negara yang bahkan sepeda pun masih diimpor dari negara lain, mampu membuat pesawat terbang? Yup, itulah salah satu dari banyak contoh kecerdasan pemuda Indonesia. Pak Habibie membuktikan bahwa masih ada karya anak bangsa yang bisa diakui di dunia.


Nah, lantas bagaimana dengan kita para pemuda-pemudi yang usianya jauh lebih muda dari Pak Habibie? Tentunya semangat untuk memajukan bangsa ini harus lebih menggebu-gebu, donk!


Pembangunan PLTN hanya membutuhkan dukungan kita para pemuda-pemudi Indonesia yang penuh semangat dengan rancangan inovasi yang jauh lebih visioner untuk tujuan memajukan negeri ini. Kita sebagai generasi muda bangsa harus mampu menyaring seluruh informasi terkait dengan teknologi nuklir. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menentukan masa depan bangsa ini? Seperti apa yang dikatakan Bung Karno, “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”


Indonesia ada di tangan kita, Bung. Ayo satukan asa, rapatkan tujuan, dan derapkan langkah dalam mendukung kemajuan teknologi di Indonesia.


Tugas untuk menyampaikan tentang teknologi ini tidak semata-mata hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau instansi yang terkait dalam rencana pembangunan PLTN tersebut. Kita sebagai pemuda-pemudi harapan bangsa ini tentunya harus bisa memberikan pemahaman dan jawaban terhadap kekhawatiran dan pertanyaan masyarakat mengenai pilihan pemanfaatan pembangkit listrik ini, agar mesti dilakukan.


Yes, we can do it!